Menanti Dinamika Solving Problem Sosial Ekonomi di Pilkada
Janji politik telah jadi senjata terakhir membujuk waktu pada tiap konstestasi politik baik Pemilihan presiden, Pemilihan kepala daerah sampai Caleg.
Buat saya, janji politik ialah taktik yang boleh-boleh saja digunakan beberapa calon atau timses. Karena, politik tanpa ada bumbu berasa cemplang.
Semua bentuk langkah, proses serta taktik akan digunakan untuk memenangi pertempuran. Begitu baik serta lurus ialah penyimpangan di dunia politik.
Arena Adu Ayam Online Indonesia Satu yang saya ketahui, politik kita beralih sedikit lebih bagus serta terbuka yang berawal dari ditujukannya negara pada skema demokrasi. Bebas, terbuka adalah jargon yang tempatkan skema demokrasi Indonesia konon tuturnya jadi kiblat buat beberapa negara lain.
Saya setuju dengan itu. Dahulu, sebelum reformasi serta diawalinya demokrasi, saya masih mengingat benar bagimana kerangka penyeleksian yang ketentuan gertakan. Partai penguasa waktu itu betul-betul superior serta partai lain cuma penumpukan dari teater politik yang diperlihatkan.
Semenjak masa reformasi semua beralih, partai-partai besar tumbuh serta berkompetisi dengan cara terbuka. Satu hal yang tentu skema penyeleksian ikut juga beralih serta terus berbenah.
Semenjak tahun 2001 sampai 2019 bisa disaksikan ketidaksamaan menonjol. Paling baru ialah skema penyeleksian serempak yang telah 2x diaplikasikan. Walupun, belum juga semua wilayah ikut, tetapi pada periode kedepan, tahun 2021 atau 2024, semua wilayah dari Aceh sampai Papua akan serempak lakukan penyeleksian.
Pembaruan skema ini di rasa patut dilaksanakan khususnya masalah efektivitas budget bila dilaksanakan berlainan. Formulasi terus dicari, makin efektif makin baik.
Dari perjalanan politik yang berlangsung nyaris 20 tahun terakhir, kita telah dipertontonkan semua peristiwa dari acara "demokrasi politik".
Banyak pimpinan yang selanjutnya tercetak serta diciptakan pada proses ini. Mereka ialah beberapa orang hebat yang dari background tidak sama serta tidak disangsikan lagi kompetensinya di dunia perpolitikan tanah air, lepas dari buruk baiknya seorang calon. Karena, untuk sampai ke step ini, semua calon telah berusaha optimal dalam kehidupannya.
Tetapi selama ini juga, kemampuan individu yang menyertakan diri demokrasi politik masih jauh dari pembaruan skema demokrasi. Berarti, makin kesini, kualitas pimpinan bagus makin kabur sebab terkoptasi dengan arah-tujuan partai.