Cermati Isi Prospektus dan Fund Fact Sheet Sebelum Investasi Reksadana
Kompasianer Adica Wirawan, lewat artikelnya yang berjudul Jangan Ogah Baca Laporan Keuangan jika Ingin Berinvestasi Saham, merekomendasikan supaya beberapa investor membaca neraca keuangan terlebih dahulu sebelum putuskan untuk berinvestasi saham. Maksudnya ialah supaya beberapa investor kenal situasi keuangan satu perusahaan hingga bisa berinvestasi lebih aman.
Ini sebetulnya bukan hanya berlaku untuk investasi saham, dan juga investasi-investasi yang lain, seperti reksadana. Tetapi, pada artikel ini saya tidak mengulas mengenai neraca keuangan serta perintilan-perintilannya (kemungkinan saya ulas saja di artikel lain agar tidak panjang).
Sebelumnya saya akan mengulas terlebih dahulu tentang prospektus serta Fund Fact Sheet (FFS) yang tidak kalah penting untuk diamati.
Arena Adu Ayam Online Indonesia Jadi, bila Anda ingin berinvestasi reksadana, minimal ada tiga hal yang perlu diamati sebelum putuskan beli satu produk reksadana, yakni prospektus, Fund Fact Sheet (FFS) serta neraca keuangan tahunan (annual report). Untuk neraca keuangan tahunan sendiri umumnya telah terlampir dalam prospektus. Lantas, apakah itu prospektus serta FFS?
Prospektus ialah dokumen yang berisi info detil tentang satu produk reksadana. Sesaat FFS ialah laporan singkat (umumnya cuma 1 atau 2 halaman saja) yang berisi info mengenai performa operasional reksadana, yang diedarkan oleh Manager Investasi tiap bulannya.
Dengan cara simpelnya, prospektus itu seperti manual book atau buku petunjuk yang didalamnya berisi beberapa informasi seperti profile Manager Investasi serta bank kustodian berikut legalitasnya; arah, kebijaksanaan, faedah serta aspek terpenting efek investasi; cara perhitungan nilai lumrah dampak dalam portfolio; alokasi serta imbalan jasa; hak-hak pemegang unit pelibatan (baca: hak-hak investor); pembubaran serta likuidasi sampai ketentuan serta tata langkah lakukan pembelian, pemasaran serta peralihan investasi. Oleh karena itu prospektus tersusun dari banyak halaman hingga bertambah tebal.
Misalkan saja ini seperti jika Anda ingin beli hp android. Saat ingin beli hp android Anda pasti cari info produknya terlebih dahulu seperti kemampuan RAM, memory internal, OS version, baterei, feature, camera depan-belakang berapakah megapiksel dan lain-lain.
Lantas, dengan detail yang semacam itu, berapakah rupiah yang perlu Anda mengeluarkan untuk mempunyai hp android itu? Ada saatnya Anda pun memperbandingkannya dengan merek lain, selanjutnya Anda menimbang-nimbang, ingin membeli yang merek A atau merek B? Kira-kira demikian kan yang Anda kerjakan? Nah, investasi reksadana kira-kira sama.
Jadi, apa beberapa poin yang bisa diamati dari FFS? (Silahkan click link INI untuk contoh FFS. Isi File sama juga dengan gambar contoh di bawah ini)
tangkapan monitor FFS 2 halaman-dokpri 1. Profile Manager Investasi serta bank kustodian
Manager Investasi ialah faksi (dapat perseorangan atau perusahaan) yang dikasih wewenang untuk mengurus asset investor, termasuk juga reksadana. Bank Kustodian ialah bank yang akan menolong mengatur administrasi, jaga serta memantau asset reksadana.
Pada FFS di atas (melihat gambar atau membuka link), profile singkat manager investasi serta bank kustodian ada pada halaman 2 sudut kanan. Jika ingin mengenali profilnya dengan cara komplet, termasuk juga formasi team pengelola, akad yang dipakai dan lain-lain, silahkan baca di prospektus. Contoh prospektus, silahkan click INI.